PARIS – Audi R8 merupakan salah satu komoditas Audi yang mana sukses menawarkan supercar yang sangat nyaman digunakan sehari-hari tanpa henti. Mobil super ini pertama kali dipamerkan pada Geneva Auto Show tahun 2003 lalu resmi diresmikan di area Frankfurt Auto Show tahun 2006.
Saat pertama kali diluncurkan, mobil ini ditawarkan dengan mesin V8 4200cc lalu disertai oleh pilihan mesin yang lebih banyak bertenaga, V10 5200 FSI yang dimaksud dapat menciptakan hingga 612 tenaga kuda.
Saat pertama kali diperkenalkan, atlet sepeda legendaris Jacky Ickx menyatakan bahwa Audi R8 adalah mobil jalan raya produksi dengan pengendalian terbaik yang pernah dialaminya.
Namun, pada akhir tahun 2000-an, Audi mulai mendapatkan ide dan juga diam-diam melakukan eksperimen untuk memasang mesin turbodiesel pada Supercar ini. Meski kedengarannya gila, Audi punya alasan bagus untuk melakukan proyek ini.
Pada tahun 2006, tahun yang dimaksud identik ketika Audi R8 diluncurkan, pasukan balap Audi meraih kemenangan 24 Hours of Le Mans menggunakan Audi R10 TDI yang digunakan ditenagai mesin turbodiesel.
Mesin yang digunakan dikendarai Frank Biela, Emanuele Pirro, kemudian Marco Werner menggunakan nomor 8 ini dibangun juga dirancang oleh firma teknik Dallara. Audi bahkan mengulang kesuksesan balap ini pada tahun 2007, 2010 lalu 2011.
Hal ini membuktikan bahwa mesin turbodiesel yang dimaksud digunakan Audi tidaklah semata-mata cukup bertenaga, tetapi juga cukup awet untuk dikendarai juga dipacu selama 24 jam non-stop. Mesin diesel menawarkan torsi tinggi dan juga pada ketika yang digunakan identik konsumsi energi yang digunakan lebih tinggi efisien.
Faktanya, isi energi pada solar sangat lebih besar tinggi ketimbang komposisi energi pada bensin, menyebabkan mesin ini lebih besar jarang masuk pit untuk mengisi unsur bakar ketika balapan.
Mesin yang digunakan dimaksud adalah mesin turbodiesel V12 6000 cc dengan sistem turbo ganda. Mesin ini mampu menciptakan hingga 493 tenaga kuda lalu torsi 1000 Nm mulai dari 1500 RPM hingga 3000 RPM.