JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) dengan Kementerian Agama (Kemenag), serta 17 Lembaga Amil Zakat (LAZ) perkuat kerja identik di penyelenggaraan Rencana Beasiswa Zakat Indonesia. Proyek yang disebutkan dalam bentuk pemberian beasiswa melalui pengelolaan zakat dalam bidang pendidikan.
Komitmen itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk penyelenggaraan Proyek Beasiswa Zakat Indonesia. Turut hadir Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Ketua Baznas Noor Achmad, Kepala Pusat Layanan Biaya Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Ruchman Basori, Direktur Pemberdayaan Zakat kemudian Wakaf, Waryono, juga 17 Ketua Lembaga Amil Zakat.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, acara ini adalah wujud nyata dari komitmen bersatu untuk mewujudkan visi yang mana lebih besar besar, yaitu memperbaiki kualitas hidup umat melalui pemanfaatan zakat. Nasaruddin menegaskan strategi pengelolaan zakat harus lebih banyak berprogres serta tak hanya sekali berhenti pada kewajiban 2,5% zakat yang mana selama ini dikenal.
“Zakat tidak hanya sekali tentang angka, tetapi bagaimana kita menyatukan strategi, melakukan pemetaan kemiskinan, dan juga memverifikasi kebermanfaatan zakat untuk umat,” ujar Nasaruddin dalam Jakarta, Akhir Pekan (23/3/2025).
Nasaruddin juga menekankan pentingnya pendekatan strategis pada menyelesaikan berbagai tantangan kemiskinan, baik itu kemiskinan struktural, kultural, maupun natural. Serta, menegaskan pentingnya pengelolaan zakat yang lebih tinggi efektif serta efisien, mengingat tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Kemiskinan struktural yang mana muncul dikarenakan kurangnya akses terhadap modal juga kesempatan harus menjadi perhatian utama kita. Baznas kemudian LAZ diharapkan dapat melakukan pemetaan yang dimaksud lebih besar baik untuk melakukan konfirmasi dana zakat digunakan dengan tepat sasaran. Kita harus mengedepankan konsep zakat yang mana lebih besar luas, termasuk infak, wakaf, dan juga sedekah, untuk memperkaya strategi pengentasan kemiskinan. Zakat bukan bisa saja cuma berfokus pada angka, namun harus mempunyai dampak yang dimaksud nyata pada masyarakat,” ujarnya
Ketua Baznas RI Noor Achmad, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya melawan inisiatif yang digunakan luar biasa ini di mengoordinasikan pemberian beasiswa terhadap mereka itu yang mana berhak menerima, khususnya anak-anak yang tersebut membutuhkan pendidikan.
“Program Beasiswa Zakat Indonesia (BZI) merupakan langkah strategis untuk menguatkan upaya kita di memulai pembangunan generasi masa depan yang tersebut cerdas lalu bermanfaat bagi umat,” ujar Kiai Noor.