JAKARTA – Organisasi publik Rampai Nusantara akan segera melaporkan pihak-pihak yang tersebut selama ini menyebar tuduhan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo ( Jokowi ) palsu. Sebab tuduhan yang dimaksud dinilai sudah pernah merusak nama baik Jokowi.
Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar menegaskan, tuduhan ijazah palsu pada Jokowi fitnah keji yang digunakan terus didaur ulang oleh lawan urusan politik meskipun telah lama dibantah oleh Universitas Gadjah Mada (UGM)
“Isu ijazah palsu ini sangat kampungan juga fitnah yang digunakan keji, isu ini juga sangat merendahkan UGM sebagai kampus terbaik yang digunakan berintegritas, sangat tiada masuk akal sekelas UGM yang terus-menerus menjaga kredibilitas kemudian nama baiknya lalu membiarkan ada praktik ijazah palsu, sangat bukan masuk akal dan juga isu ini sudah ada dibantah dengan tegas oleh pihak kampus UGM,” katanya, Kamis (10/4/2025).
Semar menyatakan akan menghadirkan ke penegak hukum para penyebar isu ijazah palsu Jokowi lantaran merekan dengan sengaja menyebabkan agitasi kemudian propaganda dengan menyebarkan tuduhan yang disebutkan secara masif.
“Pihak yang tersebut terus menggoreng isu ini hanya sekali mengedepankan kebencian tanpa bukti sejenis sekali, enggak ngerti juga ada orang yang dimaksud mampu sangat dengki sampai menghalalkan segala cara menggunakan isu yang tersebut bukan benar semata-mata untuk mendiskreditkan Jokowi dikarenakan itu Rampai Nusantara mempertimbangkan untuk melaporkan pihak-pihak yang dimaksud merusak nama baik Jokowi dengan berita bohongnya semata-mata untuk mendirikan framing jahat terhadap Jokowi,” tambah Semar.
Semar yakin Jokowi yang mengemban jabatan dari wali kota hingga presiden ketujuh pasti melalui rangkaian seleksi ketat termasuk di keadministrasian dan juga memenuhi syarat, sehingga tidaklah perlu diragukan lagi keabsahan dari ijazahnya. Semar menilai patut diragukan motif pelaku yang tersebut terus menuduh itu ijazah palsu.
“Tidak kemungkinan besar Jokowi bisa saja jadi wali kota, gubernur DKI bahkan Presiden 10 tahun jikalau menggunakan ijazah palsu akibat kita miliki sistem yang baik untuk memverifikasi dokumen seperti ijazah, nampaknya isu ini diembuskan kental belaka untuk dagangan kebijakan pemerintah saja,” ujar Semar.
Semar juga mempertanyakan serangan ke Jokowi yang begitu masif dari lawan-lawan politiknya atau melalui kaki tangannya meskipun yang bersangkutan sudah ada tak lagi menduduki jabatan apa pun.