DKI Jakarta – Run to Care 2025, acara yang dimaksud diinisiasi oleh SOS Children's Villages, menghadirkan para pelari untuk menjalani ultramarathon sambil berdonasi yang akan berlangsung pada 8-10 Agustus.
National Director SOS Children’s Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo memaparkan kegiatan yang memasuki edisi kesepuluh yang dimaksud menghadirkan pelari untuk memutus siklus keterpisahan anak dari pengasuhan khalayak tua.
"Kita wajib memutus sebuah siklus keterpisahan anak dengan penduduk tua. Satu dari 10 anak di dalam planet mengalami keterpisahan dengan pendatang tua, tidak yatim piatu, secara fisik baik tapi secara mental sangat terganggu," ujar Hadi pada konferensi pers di dalam Jakarta, Rabu.
Keterpisahan warga tua dengan anak kadang berubah jadi rantai yang mana berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Menurut Hadi, keterpisahan penduduk tua dengan anak berbagai muncul ke negara yang mengalami perang, namun pada Nusantara hal yang disebutkan terbentuk akibat beberapa alasan, ke antaranya pengabaian, kekerasan secara ekososial, kesulitan material, penelantaran disabilitas, narkoba, serta alkohol.
Para kontestan akan menempuh jarak sejauh 150km dengan rute yang mana melintasi lima wilayah kota di DKI Ibukota Indonesia (Jakarta Selatan, Pusat, Utara, Barat, dan juga Timur), Tangerang-Banten, juga satu kota dalam Provinsi Jawa Barat (Depok), sebelum mencapai finis pada SOS Children's Village Cibubur.
"Run To Care JKT150KM bukanlah belaka tentang menyelesaikan jarak, tapi tentang melangkah bersatu untuk masa depan anak-anak Indonesia. Tahun ini kami menyuguhkan rute di kota metropolitan lalu sekitarnya, yang kompleks tantangannya sekaligus penuh makna," kata Race Director Run to Care 2025 Lexi Rohi.
Jika pada edisi sebelumnya Run to Care menyusuri Bandung-Lembang dengan pemandangan sawah, maka Run to Care tahun ini akan jarak jauh berbeda dengan banyak binaan besar dan juga taksi online yang justru dapat "menggoda" para pelari.
Lexi menjelaskan Run to Care JKT150KM menjelaskan akan start pada Hari Jumat (8/8) pukul 23.00 Waktu Indonesia Barat pada Senayan Park dengan rute menuju ke Ibukota Indonesia Utara, naik ke Ibukota Indonesia Barat, kemudian ke Ibukota Indonesia Selatan untuk finis ke Cibubur.
"150km itu kita akan melintasi seluruh kota DKI Jakarta mencari rute yang aman juga nyenyak untuk relay, half, ataupun full. Rute familiar buat kita yang tinggal dalam Depok, Ibukota Indonesia Timur, Selatan, Pusat, Barat. Teman-teman bebas lari ke jalan boleh, di pedestarian boleh, sesuai keperluan kalian," ujar Lexi.
Lexi juga memaparkan panitia sudah ada menugaskan marshal di setiap wilayah, baik yang dimaksud statis maupun bergerak. Panitia juga sudah ada menyiapkan logistik, satu di antaranya untuk water station ada pada 10km, ada check point setiap 50km, kemudian kelompok medis yang mana akan mengikuti pelari.
"Dari keseluruhan waktu itu kita tentukan cut off time 30 jam total 150km, tinggal dibagi 10, 10, untuk relay dan half. Bagi partisipan yang dimaksud punya niat lalu tekad untuk finis panitia akan tunggu. Kita kasih toleransi harus mempertanggungjawabkan kepesertaan dan juga fundrising-nya," kata Lexi.
"Kita akan berjuang ke 30 jam, start jam 11 malam, ditunggu Hari Minggu jam 9 pagi di Cibubur."
Artikel ini disadur dari Run to Care 2025 ajak pelari jalani ultramarathon sambil berdonasi