Rupiah menguat dipengaruhi pelemahan data ekonomi Amerika Serikat

Rupiah menguat dipengaruhi pelemahan data perekonomian Amerika Serikat

DKI Jakarta – Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pelemahan data sektor ekonomi Amerika Serikat (AS).

“Penguatan rupiah terhadap dolar Negeri Paman Sam ini dikarenakan melemahnya dara kegiatan ekonomi Amerika Serikat yang mana dirilis semalam,” ucapnya untuk ANTARA ke Jakarta, Jumat.

Pertama ialah data indeks manufaktur wilayah New York, mengalami kontraksi 9,2 persen dari perkiraan 8,2 persen.

Selanjutnya, mengambil Anadolu Agency, data naiknya harga produsen Negeri Paman Sam mengalami penurunan pada April 2025 dengan Producer Price Index (PPI) berkurang 0,5 persen month to month (MtM). Penurunan ini berlawanan dengan ekspektasi bursa yang tersebut memperkirakan kenaikan sebesar 0,2 persen. Secara tahunan, nilai tukar produsen naik 2,4 persen pada April 2025, turun sedikit pada bawah estimasi bursa sebesar 2,5 persen.

PPI inti juga berkurang 0,4 persen MtM pada bulan lalu, berbeda dari perkiraan kenaikan 0,3 persen.

Untuk data produksi lapangan usaha AS, tak mengalami inovasi dari bulan Maret 2025, meskipun diperkirakan akan muncul kenaikan 0,2 persen.

Mengenai data jualan ritel AS, naik 0,1 persen MtM atau pada bawah perkiraan sebesar 0,3 persen. Angka ini dipengaruhi kenaikan bilangan bulat perdagangan toko-toko layanan makanan serta minum 1,2 persen, pelanggan di dealer bahan bangun lalu perlengkapan taman 0,8 persen, toko furnitur 0,3 persen, toko elektronik juga peralatan 0,3 persen. Di sisi lain, perdagangan ritel turun 2,5 persen di toko perlengkapan olahraga, hobi, alat musik dan juga buku, juga 2,1 persen dalam toko swalayan.

“Ini (melemahnya data-data kegiatan ekonomi AS) membuka ekspektasi bursa untuk pemangkasan suku bunga acuan Negeri Paman Sam pada bulan Juni,” ucapnya.

Nilai tukar rupiah pada inisiasi perdagangan Hari Jumat pagi di dalam Ibukota Indonesia menguat sebesar 84 poin atau 0,51 persen menjadi Rp16.445 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp16.529 per dolar AS.

Artikel ini disadur dari Rupiah menguat dipengaruhi pelemahan data ekonomi AS