Sinyal Tangguh Amerika Serikat Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam

Sinyal Tangguh Amerika Serikat Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam

JAKARTA – Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mencabut beberapa sanksi terhadap Rusia, demi menimbulkan kemajuan pada perjanjian biji-bijian Laut Hitam . Pelonggaran sanksi barat ke Rusia menurut pandangan Presiden AS, Donald Trump, sebagai langkah menuju penyelesaian konflik Ukraina.

Baik Kremlin kemudian Gedung Putih menyatakan pada hari Selasa bahwa, sebagai bagian dari perjanjian, Negeri Paman Sam “akan membantu memulihkan akses Rusia ke bursa dunia untuk ekspor pertanian kemudian pupuk, menurunkan biaya asuransi maritim, serta meningkatkan akses ke pelabuhan lalu sistem pembayaran untuk proses tersebut.”

Dalam bayangan Kota Moskow bahwa kesepakatan yang disebutkan mencakup pencabutan pembatasan pada Bank Pertanian Rusia serta lembaga keuangan lainnya yang digunakan terlibat pada jualan makanan serta pupuk di lingkup internasional. Ditambah dan juga penghapusan sanksi pada kapal, layanan pelabuhan, kemudian kemampuan untuk membeli mesin pertanian juga barang-barang terkait.

Namun seperti dilansir RT, Gedung Putih tak memberikan rincian, tetapi Presiden Donald Trump menegaskan bahwa pemerintahannya memang benar mempertimbangkan untuk mencabut beberapa sanksi terhadap Rusia.

“Mereka akan melihatnya, dan juga kami memikirkan semuanya ketika ini. Ada sekitar lima atau enam kondisi. Kami mengawasi semuanya,” kata Trump untuk wartawan pada Gedung Putih pada hari Selasa (25/3) kemarin.

Sementara itu Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky mengecam Washington yang digunakan menuduh Negeri Paman Sam mengeksplorasi kesulitan sanksi dengan delegasi Rusia tanpa memberi pengarahan untuk Kiev tentang kesulitan ini.

“Kami tak menyetujui ini sehingga akan ada di dokumen bersama. Kami percaya bahwa ini adalah pelemahan sikap serta melemahnya sanksi,” klaimnya.

Sebagai informasi Negeri Paman Sam kemudian Rusia setuju untuk menghidupkan kembali perjanjian biji-bijian Laut Hitam setelahnya 12 jam pembicaraan yang dimaksud fokus pada konflik negeri Ukraina yang diadakan pada hari Mulai Pekan di dalam Arab Saudi.

Perjanjian yang dimaksud awalnya ditengahi pada Juli 2022 oleh PBB juga Turki, dengan tujuan memproduksi ekspor item pertanian tanah Ukraina dapat berjalan dengan aman, sebagai imbalannya maka Barat mencabut sanksi terhadap ekspor biji-bijian juga pupuk Rusia.

Moskow akhirnya menolak untuk melanjutkan kesepakatan itu, dengan alasan kegagalan Barat untuk menegakkan kewajibannya. Saat ini Rusia membutuhkan jaminan kuat dari AS, kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, dengan alasan bahwa cuma “perintah langsung” dari Washington yang tersebut dapat memaksa Kiev untuk mematuhi kesepakatan apapun.