JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim sejumlah negara sudah meneleponnya kemudian ingin ‘mencium pantat saya untuk menyebabkan kesepakatan’ pasca ia mengurangi peperangan tarif yang dimaksud telah lama menjungkirbalikkan perdagangan global.
Pernyataan yang dimaksud dilontarkan di sebuah pidato di dalam acara makan di malam hari Komite Kongres Partai Republik. Namun, Trump tidaklah merinci negara mana saja, tapi merek meneleponnya dan juga mengatakan, “tolong, pak, biarkan saya memproduksi kesepakatan, saya akan melakukan apa saja, saya akan melakukan apa saja, pak.”
Trump mengungkapkan pekan lalu bahwa ia melakukan panggilan produktif dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, yang dimaksud menyatakan untuk saya bahwa “Vietnam ingin memangkas tarif merekan menjadi nol apabila dia dapat memproduksi kesepakatan dengan AS.”
Tak semata-mata itu, Trump juga berbicara tentang panggilan telepon dengan Presiden Korea Selatan untuk mengkaji permasalahan perdagangan. Pertama Menteri tanah Israel Benjamin Netanyahu juga menemuinya di dalam Ruang Oval. Di luar itu, Gedung Putih belum merilis catatan panggilan telepon juga yang mana ingin menciumm pantatnya.
Dalam pidatonya, Trump juga mengejek anggota parlemen Amerika Serikat yang digunakan mencoba merebut kembali kekuasaan legislatif untuk memberlakukan tarif dengan mengungkapkan bahwa Kongres payah pada bernegosiasi serta ia tahu apa yang tersebut beliau lakukan.
“Saya tahu apa yang dimaksud saya lakukan. Saya tahu apa yang mana saya lakukan, serta Anda juga tahu apa yang dimaksud saya lakukan. Itulah mengapa Anda memilih saya,” ujar Trump dilansir dari Times Of India, Kamis (10/4/2025).
Trump dikenal kerap menggunakan kata-kata kasar kemudian hiperbola tanpa memperhatikan fakta, namun pernyataannya yang digunakan terbaru menimbulkan marah beberapa pengikutnya yang mana menyatakan bahwa tidaklah sepantasnya orang presiden menggunakan bahasa seperti itu.
“Itu bukanlah cara yang tersebut tepat untuk membicarakan negara lain. Semua taktik negosiasinya dapat berbalik melawannya, kemudian rakyat Amerika akhirnya akan membayar semua kesombongannya,” tulis orang pendukung dalam X.