JAKARTA – Presiden AS, Donald Trump membantah proyeksi yang tersebut menyebutkan kegiatan ekonomi Amerika Serikat terancam resesi, disertai dengan lonjakan tarif barang-barang usai Trump menebar kenaikan tarif impor terhadap beberapa mitra dagang terdekatnya.
Ditanya mengenai apakah dirinya mengantisipasi resesi kegiatan ekonomi tahun ini, Trump menyatakan ada “periode transisi” yang digunakan terjadi. Selain itu Menteri Perdagangan, Howard Lutnick bersikeras bahwa perekonomian terbesar dalam dunia tidak ada akan mengalami kontraksi.
Meski begitu Lutnick mengakui, kemungkinan naiknya nilai beberapa barang. Hal itu terjadi setelahnya pekan yang dimaksud bergejolak untuk bursa keuangan Negeri Paman Sam sebab pemodal bergulat dengan ketidakpastian, dan juga agresifnya kebijakan perdagangan AS.
Tarif balasan terhadap Amerika Serikat telah mulai berlaku, seperti halnya China yang dimaksud memiliki target beberapa item pertanian AS. Meski begitu Trump menyakini, dampak kebijakan tarif Amerika Serikat terbaru, membutuhkan waktu sebelum hasilnya bisa jadi dirasakan.
Menanggapi pertanyaan tentang resesi, Trump mengatakan, “Saya benci memprediksi hal-hal seperti itu. Ada periode transisi oleh sebab itu apa yang kami lakukan sangat besar. Kami menghadirkan kekayaan kembali ke Amerika. Itu hal yang besar.”
“Butuh sedikit waktu, tapi saya pikir hal ini seharusnya bagus untuk kami,” tambahnya ketika berbicara untuk Fox News di sebuah wawancara.
Pekan lalu, Amerika Serikat memberlakukan tarif baru 25% pada impor dari Meksiko serta Kanada, tetapi kemudian dua hari kemudian memproduksi pengecualian untuk beberapa barang. Selain itu Trump juga menggandakan tarif untuk barang-barang dari China menjadi 20%.
Sikap Trump dengan segera mendapatkan respons cepat dari Beijing yang mana mengumumkan pajak pembalasan melawan beberapa impor item pertanian dari AS. Beberapa produk-produk pertanian Amerika Serikat yang tersebut kena tarif baru 10 hingga 15% untuk masuk ke China, termasuk di area antaranya ayam, sapi, babi, gandum, kemudian kedelai.
Direktur jika China di tempat perusahaan konselor The Asia Group, Han Shen Lin mengungkapkan terhadap kegiatan BBC Today: “Anda mengamati berbagai tit for tat antara kedua belah pihak untuk menunjukkan bahwa tidak ada ada pihak yang dimaksud akan mundur dengan mudah.
- Kurs Rupiah Ambruk Lagi Hari Ini adalah saat Proteksionis Trump Mengguncang Pasar
- Perang Dagang Meluas, China-Kanada Saling Tampar Tarif Impor